TAFSIR IBADAH MUAMALAH
PEMBERIAN MAAF
DOSEN PEMBIMBING
Prof., Dr.
Budiharjo, M.Ag
Disusun oleh:
1.
Ayusta
Gilang W (216-14-001)
2.
Novita
Intan P (215-14-002)
3.
Wahyu
Nur H (215-14-003)
4.
Fissabil
Ibrohim (215-14-004)
ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SALATIGA
2015
Tafsir Qs Az- Zumar :53
A.
Ayat
dan terjemahan
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qs. Az-Zumar:53)
B.
Makna
Mufrodat
katakanlah
|
قال-يقول-قولا-
قل
|
menyembah
|
عبد-يعبد-عبدا
|
pemborosan
|
اسرف-يسرف-اسرافا
|
Seseorang
|
انفسهم (نفس)
|
putus asa
|
قنط-يقنط-قنطا
(تقنطوا)
|
Beruang
|
قنطرة
|
bangunan tinggi
|
قناطر
|
mengasihi
|
رححم- يرحم-
رحمة
|
Peranakan
|
رحم
|
mengampuni dosa
|
غفر- يغفر- غفرا
|
mencatat, mencela
|
ذما-
يذم- ذما
|
Dosa
|
ذنب
|
Ekor
|
ذنب
|
mengumpulkan
|
جمع- يجمع- جمعا
|
Semua
|
جميع
|
hari jumat
|
جمعة
|
C.
Asbabun
Nuzul
Menurut Ibnu
Abbas, penduduk Mekkah bertanya “ Muhammad, engkau mengatakan bahwa orang-orang
yang telah menyembah berhala serta memohon kepada yang selain Allah, dan
membunuh manusia yang diharamkan oleh Allah, tidak akan mendapatkan ampunan.
Lalu, untuk apa kita berhijrah dan memeluk agama Islam?” Berkenaan dengan itu,
turunlah ayat ini.
D.
Tafsir
Diriwayatkan
oleh Ath-Thabrani dari Asy-Syu’bi dari Sunaid ibnu Sakal yang mengemukakan, dia
mendengar Ibnu Abbas berkata, “Sebesar-besar ayat dalam kitab Allah adalah
Allahu La Illaha Illa Huwa Al-Hayyu Al-Qoyyumu, ayat yang paling banyak
mengumpulkan prinsip-prinsip kebajikan dan kejahatan adalah InnaAllaha ya’muru
bil ‘Adli wal Ihsan. Ayat yang paling banyak membuka harapan adalah ayat dalam
surat Ghurraf( Az-Zumar ), yaitu :
قل يا عبا دي الذين اسرفوا على انفسهم لا تقنطوا من رحمة الله
Sedangkan
ayat yang paling mendorong kita menyerahkan dirir kepada Allah adalah Wa May
Yattaqilllahu Yaj’al Lahu Makhrojan Wa Yarzuqu Min Haitsu La Yahtatsibu. Mendengar
ungkapan itu berkatalah Masruq “ Engkau benar, Innallaha Yaghfirudz Dzunuba
Jami’an , sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.
Allah
sebenarnya mengampuni semua dosa, betapa pun besarnya dosa itu kecuali dosa
yang telah diterangkan oleh Al-Quran. Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Maha Kekal Rahmatnya.
Allah itu Maha Pengampun, menghapuskan semua
dosa siapa yang dikehendaki dan Maha Kecil Rahmatnya, serta melimpahkan belas
kasih nya kepada orang-oarng yang bertaubat.Firman Allah memberi pengertian
kepada kita tentang suatu prinsip dakwah , yaitu mendahulukan Tabsyir ( berita
gembira ) daripada Tanfir ( berita Duka ), serta mendahulukan Pengharapan
daripada keputus asaan sesuai dengan hadits Nabi “Mudahkanlah, dan janganlah kamu
mempersungkar. gembirakanlah dan janganlah kamu menjauhkan manusia dari agama
.”
Tafsir Qs Al-Anfal : 29
A.
Ayat
dan Terjemahan
“Hai
orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
memberikan kepadamu furqaan dan menghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan
mengampuni (dosa-dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Qs. Al-Anfal:29)
B.
Makna
Mufrodat
Iman
|
امن – يامن –
ايمان
|
Mengucap
Amin
|
امن – يامن –
امين
|
Aman
|
امن
|
Bertaqwa
|
اتق – يتق
|
Allah
|
الله
|
Menjadikan
|
جعل – يجعل
|
Upah
|
جعل
|
Pemisah,
terpisah
|
فرق – يفرق –
فرقانا
|
Menutup, kafir
|
كفر - يكفر
|
Kejelekan
|
سيئية
|
Mengampuni dosa
|
غفر – يغفر – غفران
|
Memiliki, punya
|
ذو
|
Mengutamakan
|
فضل – يفضل
|
Tulang
|
عظم
|
Besar
|
عظم
|
Sombong
|
تعظم
|
C.
Tafsiran
Ayat-ayat
sebelum ayat ini mengingatkan tentang kelemahan orang-orang beriman sebelum
kehadiran agama islam dan sebelum berhijrah ke Madinah. Ia juga menguraikan
sekelumit dari Anugerahnya, dan menekankan bahwa disisnya terdapat ganjaran
yang amat besar. Uraian-uraian itu bertujuan mendorong umat beriman selalu hidup dalam optimisme, dan penuh
harapan kepada Allah SWT. Tetapi harapan saja tidak cukup, ia harus disertai
rasa takut, karena itu ayat ini menekankan perlunya rasa takut kepada-Nya.
“Hai
orang –orang yang beriman, jika kamu senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan
melaksanakan perinntah dan menjauhi larangannya, niscaya Dia akan memberikan
kepada kamu Furqon dan menutup kesalahan-kesalahan kamu yakni tidak dinampakkan
didunia dan ditutupinya di akhirat sehingga Allah tidak menuntut pertanggung
jawaban kamu, sedang manusia yang menuntut dosa kamu, akan diberi ganti oellh
Allah agar dia rela dan juga bila kamu bertaqwa Dia akan mengampuni dosa-dosa
kamu. Dan Allah adalah pemilik yang menganugerahkan karunia yang besar sehingga
dengan karunia-Nya dia dapat menganugerahkan lebih dan lebih dari Takfir dan
penghapusan dosa.”
Kata
Yukaffir terambil dari kata Kafara Yakni menutup. Kata ini ( Al-Quran ) dalam
berbagai bentuk sebanyak 14 kali, selain dari kata kaffarat. Dalam pengamatan
penulis, terdapat 4 kali digandengkan dengan syarat melalukan amal sholeh atau
upaya meninggalkan dosa besar. Selanjutnya dari 14 kali itu, teramati bahwa
terdapat 13 yang dirangkai denga kata As-sayiat, sedang yang 1 menggunakan kata
“aswa alladzi amilu” yang pada hakikatnya semakna dengan as-Sayiat ( dosa-dosa
kecil ). Dalam konteks ini Nabi SAW berpesan “ Bertaqwalah kepada Allah
dimanapun engkau berada, dan susulkan kesalahan dengan kebaikan, niscaya
kebaikan itu menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlaq yang baik. (
HR At-Tirmidzi )
Kata
(Furqon) terambil dari kata faraqa yang berarti terpisah. Huruf alif dan nun
pada akhir kata itu mengandung makna ” kesempurnaan “. Dengan demikian Furqon
berarti sesuatu yang berfungsi sebagai pemisah yang amat sempurna. Itu sebabnya
Al-Quran dinamai Al-Furqon. Untuk ayat ini ada yang memahaminya dalam arti
kemenangan menghadapi lawan atau jalan keluar yang memisahkan seseorang dari
krisis dan kesulitan yang dihadapinya, atau memisahkan antara yang haq dengan
yang batil. Pemahaman lain cahaya yang bersumber dari kalbu yang lahir akibat
ketaqwaan kepada Allah. Dengannya seseorang mendapatkan bimbingan dalam
kegelapan, sehingga daapat memilih dan menempuh yang baik dan yang benar.
Kesemua makna ini dapat dicakup oleh kata itu, dan ketaqwaan pun dapat
melahirkannya.
Tafsir Qs Al- Baqorah : 37
A. Ayat dan Terjemahan
“kemudian Adam
menerima kalimat-kalimat tertentu dari Tuhanya, lalu Dia menerima tobatnya dengan murah hati, sesungguhnya Allah Maha menerima tobat, lagi
Maha penyayang” (QS,
Al-Baqorah : 37)
B.
Makna
mufrodat
Menemukan
|
لقى-يلقى-تلقيا
|
Menemui
Laki-laki
|
لاقى-لقاء-ملاقاة
|
Bertemu
|
لقي-يلقى-لقاء
|
Nabi
Adam
|
ادم
|
Batin,
lahir
|
ادم-ادمة
|
Mencampur
|
ادم-يآدم-ادما
|
Siapa,
barang siapa
|
من
|
Dari,
sebagian
|
من
|
Sebangsa madu
|
من
|
Memimpin, mengasuh
|
رب-يرب-ربا
|
Tuhan
|
رب
|
Kadang-kadang
|
رب
|
Bertaubat, kembali
|
تاب-يتوب-توبا
|
Taubat
|
توبة
|
Orang yang bertaubat
|
تائب
|
Menaubatkan
|
توب
|
C.
Asbabun
Nuzul
Kembalinya
Adam kepada Allah setelah godaan iblis dan kepergianya dari surga, dan di
tetapkan di bumi yang penuh kesusahan membuat Nabi Adam As menyadari bahwa dia
telah benar-benar melakukan kezaliman, dan pada saat itu Adam memikirkan
balasan atas kesalahanya dan benar-benar mendekatkan diri kepada Allah, dengan
sepenuh hati dan jiwanya, dengan penyesalan yang amat sangat.
Pada
saat yang sama, karunia Allah di
curahkan kepadanya dan Dia menerima
taubatnya, dengan murah hati seperti yang Al-quran katakan “kemudian adam menerima
kalimat- kalimat tertentu dati Tuhanya
lalu Dia menerima tobatnya dengan murah hati”
Hal
ini terjadi karena “sesungguhnya Allah maha menerima tobat, lagi Maha
penyayang”
D.
Tafsiran
Kata
“Tobat” pada mulanya memiliki makna “kembali”, pada penerapanya pada Al-Quran
kata ini memiliki makna “kembali dari dosa” , kata ini dipakai apabila
dikaitkan dengan seorang pendosa. Namun terkadang kata ini digunakan ketika
berkaitan dengan Allah, dalam kontek ini kata ini bermakna “kembali pada
rahmat-Nya” yakni rahmat yang terlepas
dari orang tersebut lantaran perbuatan dosanya.
Ketika
seorang pendosa kembali pada jalan ketaatan dan ibadah. Allah mengembalikan
rahmat tersebutkepadanya juga, karena itu Allah disifati sebagai Maha
pengampun.
Perlu
dipahami kata bahasa arab “taubah” pada umumnya di pahami sebagai “penyesalan”,
tidak hanya ucapan saja tapi kata ini menuntut perubahan tingkah laku , dan ia
tidak akaan kembali melakukan kesalahan atau keburukan yaang pernah dilakukan
sebelumnya.
Tafsir Qs Ali imron : 13
A. Ayat dan terjemahan
B.
Makna
Mufrodat
Ada,
menjadikan
|
كان – يكون -
كونا
|
Golongan
|
فئة
|
Membunuh
|
قتل- يقتل –
قتالا
|
Jalan
|
سبيل
|
Menutupi,
kafir
|
كفر – يكفر –
كافرة
|
Melihat
|
راًى – يرا –
راًية
|
Seperti
|
مثل
|
Menguatkan
|
اًيد – ياًيد
|
Menolong
|
نصر – ينصر
|
Menghendaki
|
شاء – يشاء
|
Pelajaran, hikmah
|
عبرة
|
|
|
|
|
|
|
C. Tafsiran
Dua
golongan yang telah bertemu yakni, bertempur dalam peperangan badar pada tahun
kedua hijriah, yang pertama segolongan mukmin berperang dijalan Allah, dan yang
kedua segolongan kafir yang berperang dijalan setan.
Kata mukmin ditemukan karena berperang dijalan Allah, karena siapa yang
berperang dijalan Allah, pastilah dia mukmin.
Ada
yang memahami ayat inidalam arti bahwa orang orang musrik meliahat bahwa orang
orang mukminsebanyak dua lkali lipat jumlah mereka, berarti orang musrik meliaht
orang mukmin sebanyak dua ribu, karena sejarah menginformasikan jumlah orang
musrik dalam perang badar sekitar seribu orang,
Ada
pula yang mengatakan kalau jumlah orang mukmin sekitar 313 orang, dan ketika
melihat orang-orang musrik mereka melihat bahwa jumlah orang-orang musrik tiga
kali lebih banyak dari jumlah orang-orang mukmin.
Seperti
di jelaskan dalam tafsir jalalain (Sesungguhnya bagi kamu ada tanda) atau
pelajaran, lalu hal itu disebutkan untuk penjelasan (pada dua golongan) dua pihak
(yang bertemu) di hari Badar untuk berperang (segolongan bertempur di jalan
Allah) untuk menaati perintah-Nya, yaitu Nabi saw. bersama para sahabat. Mereka
berjumlah 313 orang laki-laki termasuk beberapa orang berkuda, enam buah
ketopong besi dan delapan buah pedang, sedangkan kebanyakan mereka adalah
berjalan kaki (dan yang lain kafir, yang melihat mereka) maksudnya kaum
muslimin (dua kali lipat mereka) artinya jumlah mereka kaum muslimin kelihatan
dua kali banyak dari jumlah mereka yang lebih kurang seribu orang, (yaitu
penglihatan dengan mata kepala) artinya menurut pandangan lahir. Ini termasuk
pertolongan Allah kepada kaum muslimin yang berjumlah sedikit. (Dan Allah
menyokong) menguatkan (dengan pertolongan-Nya siapa yang disukai-Nya) untuk
ditolong. (Sesungguhnya pada yang demikian itu) maksudnya yang disebutkan tadi
(menjadi pelajaran bagi orang yang mempunyai mata hati). Kenapa kamu tidak
mengambil pelajaran pula lalu kamu beriman? (TafsirJalalain)
Benar
bahwa jumlah kaum musrik tiga kali lipat jumlah kaum muslim, tetapi ayat ini
berbicara secara umum berdasarkan dugaan dan pemikiran kaum muslim,bukan
informasi dari allah bahwa jumlah mereka duakali lipat.
“Allah
menguatkan dengan bantuan-nya,siapa yang di kehendakiNya” jika anda memilih
pendapat yang pertama, maka penggalan ini bantuan Allah kepada kaum muslimin,
antara lain adalah apa yang dilakukan-Nya terhadap orang orang musriksehingga
mereka melihat jumlah kaum muslim lebih banyak dari jumlah mereka, sehingga
semangat juang orang-orang musrik itu kendor dan merosot.
Istilah
yang digunakan ayat di atas adalah (لَّأُوْلِيالأَبْصَارِ) “orang-orang yang
mempunyai pandangan” , pandangan yang dimaksudn adalah pandangan mata, bukan
mata hati , karena yang mereka lihat adalah suatu kenyataan dilapangan, apalagi
alquran tidak menyatakan (لَّأُوْلِيالأَبْصَا
ئرِ)”
orang-orang yang mempunyai pandangan hati”.
Paling tidak ada tiga kata yang
digunakan Al-Quran untuk menunjuk pandangan mata manusia:
نظر :melihat bentuk dan gambaran sesuatu
بصر :dengan mengetahui seluk
beluk serta rincian yang bersifat indra dari apayang dilihat
راًى :disertai dengan
mengetahui secara mendalamatas hakikat sesuatu
Kesimpulan
Setelah Allah SWT menjelaskan agama yang benar, dan menetapkan
tauhid, Allah menuturkan tentang kitab-kitab yang menceritakan perihal Allah,
mengisyaratkan perihal Al-Quran dan keimanan para rosikhin terhadapnya.
Kemudian Allah mulai menuturkan perihal orang-orang kafir dan orang-orang yang
ingkar. Dia menjelaskan sebab-sebab terbujuknya mereka oleh kebatilan dan sikap
tidak butuh terhadap kebenaran.
Kemudian
Allah menunjukkan bahwa semua itu tidak mermanfaat sama sekali bagi mereka pada
hari tersebut. Pada hari itu, Allah mengumpulkan umat manusia semua untuk
melakukan perhitungan terhadap apa yang telah mereka amalkan.
Orang-orang
kafir sangat membutuhkan petuah-petuah semacam ini, karena keingkaran itu
disebabkan terbujuknya manusia oleh dirinya sendiri dan harta bendanya. Sehingga ada dugaan bahwa
diri mereka tidaklah membutuhkan Allah, sampai mereka mengikuti kemauan hawa
nafsunya.
Allah
SWT telah memberikan perumpamaan tentang orang-orang kafir. Mereka itu merasa
cukup dengan harta benda yang mereka miliki, sehingga lupa dengan kebenaran.
Dengan demikian, mereka berani menentang dan memusuhi ahlul haq sampai berhasil
meraih kemenangan.
Misalnya
kelakuan Firaun dan tentaranya, termasuk orang-orang sebelumnya, yaitu
orang-orang yang tidak mempercayai para Rosul. Tetapi kemudian Allah
memusnahkan mereka, menolong Nabi Musa AS dan mengalahkan Firaun. Allah juga
memenangkan para rosul beserta orang-orang yang beriman dalam rangka
tercapainya kemaslahatan pada Rosul dan pengikut-pengikutnya, disamping untuk
kebaikan mereka. Allah SWT tidaklah sekali-kali berlaku dzolim/aniaya, tetapi
Allah adalah yang Maha Keras SiksaNya.
Tetapi
demikian, Allah Maha Pemurah dengan segala Dzat-Nya, selagi hambanya mengakui
segala kesalahannya, menyesali semua kemaksiatannya dan berusaha tidak
mengulanginya kembali, sekecil apapun kesalahan itu. Dan Allah mengampuni
sebesar apapun kesalahan itu.
Daftar Pustaka
Shihab, M Quraisy, Al Misbah,
Al-Maraghi